lazdau-Berbagi Melapangkan Rezeki 17 Oct, 2020

Berbagi Melapangkan Rezeki

Berbagi merupakan sikap gotong royong yang harus dipelihara, bahkan agama pun menganjurkan perilaku ini. Karena dari setiap rezeki diperoleh ada hak orang lain secara tetap dan konsisten harus kita keluarkan. Bentuknya bukan hanya menyangkut uang ataupun harta saja, pengetahuan dan ilmu pun diwajibkan untuk diberikan agar dapat bermanfaat baik bagi orang lain maupun bagi diri kita sendiri.

Nah, dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendapatkan fakta bahwa setiap memberi dan berbagi niscaya akan mendapatkan balasan sebagai imbalan dari amal kebaikan. Mungkin saja dalam bentuk diberikan kesehatan maupun dalam bentuk nikmat rezeki bertambah. Siapapun yang melakukan sekaligus mengajarkannya, niscaya balasan yang besar dari Sang Maha Pencipta. Dan saya mempercayai itu semua.

Saya anak bungsu dari tiga bersaudara, dibesarkan dari keluarga sederhana. Ibuku seorang pengusaha tak pernah lupa untuk mengajarkan berbagi dan suka sekali menolong terhadap sesama dan beliaulah sosok inspirasiku dalam hal memberi. Bagiku ketika kedua orang tua meninggal dunia, saya lebih sadar bahwa semua hanya titipan Sang Maha Pemberi sedangkan seorang hamba diberi hak pakai saja. Kecuali harta yang di sedekahkan, Insyaallah itulah milik kita.

Dari situlah saya jadi senang untuk memberi dan Alhamdulillah sudah lebih dari enam tahun menjadi donatur rutin sekaligus menitipkan amanah sedekah di Dompet Amanah Umat (DAU). Rasanya senang sekali ketika bisa berbagi kepada mereka, walaupun nominlanya tak seberapa yang pentingnya niat ikhlas Lillahi Ta’ala.

Selama saya berbagi, tidak ada rasa duka sama sekali yang saya rasakan. Justru ketika bisa melakukannya, jujur saja ada rasa bahagia jika melihat orang lain senang dengan kehadiran kita. Soal rezeki, saya tak pernah khawatir akan kekurangan, karena Allah saja sudah menjamin kok untuk hambanya yang mau dan ikhlas ketika memberi. Dan janjinya itu sudah jelas tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 261, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Walaupun datangnya memang secara tak langsung, namun kehadirannya akan tiba sesuai dengan kondisi kita.Dan saya sudah merasakan itu semua. Doakan saya ya, agar selalu istiqomah untuk berbagi terhadap sesama. Karena kebahagiaan mereka ada di pundak kita yakni sesama umat Islam di dunia. Red-Sal

0 Komentar

Leave a comment